Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) jalin kerjasama dengan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag RI). Kerjasama itu dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) antara PBNU dengan Kemendag yang dilangsungkan di Melia Purosani, Yogyakarta, pada Rabu, 10 Agustus 2022. Penandatangan MoU itu dilakukan oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dengan Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan.
Tujuan dari kerjasama itu antara lain bertujuan untuk penguatan dan pemberdayaan ekonomi warga Nahdliyin terutama dalam mata rantai siklus perniagaan. Dalam sambutannya, Gus Yahya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kemendag RI yang telah menjalin kerjasama dengan PBNU. Gus Yahya berharap bahwa melalui kerjasama tersebut warga Nahdliyin nantinya akan semakin berdaya dan terfasilitasi dengan baik terutama mereka yang bergerak dalam sektor perniagaan terutama kelompok mikro dan usaha menengah yang kemudian dapat berkontribusi terhadap ketahanan perekonomian nasional.
Di kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan berharap agar kerjasama ini dapat memperkuat posisi kaum Nahdliyin dalam alur distribusi perniagaan. Melalui kerjasama teresebut, Zulkifli Hasan mengharapkan agar di setiap pondok pesantren ada kios atau supermarket yang menyediakan sembako dan pihaknya nanti akan membantu memfasilitasi untuk memotong mata rantai distribusi perniagaan.
Untuk diketahui, penandatangan MoU antara PBNU dengan Kemendag RI dilangsungkan di sela kegiatan Rapat Harian Syuriah dan Tanfidziyah PBNU. Hadir pada kesempatan itu, Sekjen Kemendag Suhanto, Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag, Veri Anggrijono, dan para Pejabat Eselon 2 Kementerian Perdagangan. Turut menyaksikan, Rois Aam PBNU KH Miftachul Achyar, Katib Aam PBNU, KH Ahmad Said Asrori, Sekjen PBNU Saefullah Yusuf dan sejumlah jajaran syuriah serta tanfidziyah.