Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Nizar Ali menyampaikan bahwa dunia pendidikan menghadapi era revolusi industri dan disrupsi yang sangat memengaruhi seluruh bidang pendidikan. Guru dan murid diharapkan mampu mengikuti perkembangan zaman. Karenanya, ia melihat ada tiga tantangan besar pendidikan di zaman sekarang.
Hal itu disampaikan Prof Nizar saat membuka secara resmi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU PBNU di Auditorium Universitas Islam Malang (Unisma), Jalan MT Haryono, Malang, Jawa Timur pada Sabtu, 27 Agustus 2022.
Menurutnya, tantangan Pertama, adalah kurikulum. Nizar menyebut bahwa hal tersebut merupakan pegangan bekal belajar mengajar. Selama ini Indonesia mempunyai tradisi mengganti kurikulum setiap kali berganti kabinet. Saat ini, pembelajaran menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar.
Tantangan kedua adalah pembelajaran. Materi pelajaran yang mudah diajarkan guru mudah akan mudah diganti teknologi. Jika hanya mengajar nulis di buku tidak ada bedanya dengan internet. Oleh karena itu, Prof Nizar menekankan harus ada perubahan paradigma mengajar guna memperkuat kompetensi murid dan guru dan berbasis sentuhan kepada hati.
Menurut Prof Nizar Tantangan ketiga adalah asesmen. Pemerintah, menurut dia, terus berusaha memperbaiki asesmen guna mengetahui keberhasilan sistem belajar.
Rakernas dihadiri oleh Ketua PBNU KH Fakhrurrozi, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar, Ketua LP Ma’arif PBNU Prof Muhammad Ali Ramdhani, Rektor Unisma Prof Maskuri Bakri, Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Prof Zainuddin, dan Rektor UIN Raden Fatah Prof Nyayu Khodijah.