Di usia yang menjelang satu abad, NU masih terus berjalan di atas visi besar, yakni berlakunya ajaran Islam yang menganut paham ahlusunnah waljama’ah untuk terwujudnya tatanan masyarakat yang berkeadilan demi kemaslahatan, kesejahteraan umat, dan demi terciptanya rahmat bagi semesta. NU istiqomah menganut prinsip paham keagamaan bersifat tawazun (seimbang), i’tidal, (lurus), tawasuth (moderat), dan tasamuh (toleran). Banyak sekali umat Islam dunia yang merasa sangat cocok dan pas dengan pemahaman keislaman yang dikembangkan oleh Nahdlatul Ulama. Tokoh-tokoh Negara dari berbagai penjuru dunia, berziarah dan mengunjungi kantor PBNU di Jakarta, untuk menyerap informasi dan melakukan studi banding dalam mengelola paham keagamaan untuk dunia modern dan post-modern. Dengan demikian, derap langkah NU terus mendunia.