Gembleng Kader Berintegritas dan Berjiwa Leadership, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), bidang organisasi kaderisasi dan keanggotaan (OKK) kembali menggelar Pendidikan Menengah Kepemimpinan Nahdlatul Ulama (PMKNU) selama lima hari sejak 17-21 November 2022 di Hotel Fave Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kegiatan pengkaderan tersebut merupakan yang kedua kalinya setelah digelar perdana di Batang, Jawa Tengah, pasca dicabutnya moratorium tentang pengkaderan.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya memberi arahan kepada peserta PMKNU melalui sambungan zoom. Sementara hadir off line, Ketua PBNU KH Miftah Faqih dan Wakil Sekjen PBNU Muhammad Faesal, Ketua PWNU NTB Prof TGH Masnun Tahir serta jajaran PWNU. Dalam arahannya Gus Yahya mengatakan, bahwa program pengkaderan merupakan agenda raksasa yang akan dijalankan oleh PBNU. Sebab, kaderisasi tingkat dasar PDPKNU akan digelar sebanyak 2864 setiap tahun dan tingkat menengah PMKNU sebanyak 800 kali setiap tahun di seluruh Indonesia.
Menurut Gus Yahya, NU harus sungguh-sungguh berperan dalam setiap percaturan permasalahan di tingkat nasional maupun internasional. Oleh karena itu, kata Gus Yahya, NU butuh kader yang tanggap dalam jumlah besar yaitu, 2,5 juta kader untuk ngurus NU. Kaderisasi adalah kebutuhan primer, karena NU harus diurus dengan benar oleh kader yang memenuhi standar tinggi.