Ulama besar asal Damaskus, Suriah Syaikh Dr. Muhammad Syadi Arbassy atau akrab disapa Syeikh Syadi mengunjungi Rais Aam PBNU, Kiai Haji Miftachul Akhyar di kediamannya di Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Kedungtarukan Surabaya, pada Kamis, 28 Juli 2022. Syaikh Syadi, mengenal Kiai Miftachul Achyar sebagai sosok kiai NU yang alim, kharismatik dan sederhana. Faktor itulah, yang mendorong Syaikh Syadi untuk menyambung silaturahim dengan Rais Aam PBNU.
Untuk diketahui, Syaikh Syadi adalah ulama Timur Tengah yang telah menetap di Indonesia selama lebih dari 11 tahun sebagai Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Imam Syafi’i Cianjur Jawa Barat. Sebagai informasi, selain mengajar, kesibukan keseharian beliau adalah mentahqiq kitab para ulama dan banyak kitab yang telah beliau tahqiq.
Di antaranya adalah kitab Hasyiyah at-Tarmasi, sebuah kitab fiqh monumental setebal 8 jilid karya Syaikh KH. Muhammad Mahfudz bin Abdullah Tremas Pacitan. Kitab lain yang juga telah beliau tahqiq adalah Kifayat al-Akhyar karya Imam Taqiyyuddin al-Hishni, At-Tajrid ash-Sharih karya Imam Al-Murtadla Az-Zabidi, At-Tibyan karya Imam an-Nawawi, Ihya’ Ulum ad-Din karya Imam al-Ghazali, dan kitab-kitab lain yang semuanya diterbitkan oleh penerbit ternama Darul Minhaj Jeddah.
Pada kunjungan kali ini, Syaikh Syadi mengatakan bahwa keilmuan ulama-ulama Nahdlatul Ulama sangat luar biasa. Menurutnya, peran ulama NU, telah memberikan kontribusi pemikiran luar biasa dalam perkembangan khasanah ke-Islaman, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga Timur Tengah. Hanya saja, ia menyampaikan banyak dari kitab mereka yang masih berupa manuskrip tulisan tangan. Manuskrip ini butuh sentuhan tangan muhaqqiq handal agar bisa terbit dengan kualitas bagus.
Syaikh Syadi beberapa kali telah mengadakan dauroh Tahqiq yang dihadiri oleh utusan pondok-pondok tua, seperti Tebuireng, Tremas, dan dzurriyyah Syaikhona Kholil Bangkalan.
Syaikh Syadi berharap suatu saat nanti banyak bermunculan muhaqqiq handal dari Indonesia yang kitab hasil tahqiqannya akan dicari dan dinikmati para ulama bahkan ulama Timur Tengah.