Taujihat Rais ‘Aam: Sejarah Kalau tidak Diperingati, Akan Mudah Diambil Orang

Rais ‘Aam PBNU, KH. Miftachul Akhyar memberikan taujihat pada gelaran Istighotsah Kubro Hari Santri di Plaza PBNU, 21 Oktober 2024.

Rais ‘Aam menyatakan bahwa memperingati hari santri akan memperkuat mentalitas agar lebih kokoh, tidak mudah patah apa pun yang dihadapi. “Peringatan Hari Santri itu hampir sama dengan Haul, diperingati tahunan,” pungkas Rais ‘Aam.

Bagi Rais ‘Aam, siapa pun yang tidak punya sejarah, dia tidak akan memiliki masa depan yang disebut dengan sebuah nilai perjuangan. Sejarah bila tidak diperingati, akan mudah diambil orang. Akan mudah diubah atau bahkan disalahgunakan.